Pages

Jumat, 24 Juli 2015

“Bus Roller Coster” Tak Berkutik di Hajar Macet, Perjalanan Jogja-Surabaya 14 Jam!



Foto Ilustrasi Bus Jogja Surabaya

Sungguh tragis nasib bus yang terkenal akan ketepatan kejar waktu trayek Surabaya-Jogja PP. Waktu-waktu normal target 8 Jam tak disisakan barang satu menit bahkan jika perjalanan malam bisa mendapat diskon kurang dari 8 jam. Itulah yang Saya alami saat arus balik lebaran 2015 (20 Juli 2015), dari terminal Giwangan start pukul 14:00 tiba di Bungurasih pukul 04:00 keesokan harinya (waktu pembulatan). Biasanya Saya naik bus yang jam 18:00 dan bisa tidur pulas walau harus kejar pesawat penerbangan pertama di Juanda. Namun kali ini situasinya berbeda, Saya sengaja kasih waktu spare untuk antisipasi kemacetan untuk mengejar penerbangan pertama di Juanda, namun tetap saja tidak bisa tidur alias ketar ketir.
Perasaan khawatir mulai terasa saat bus keluar dari terminal Giwangan, Ringroad selatan menuju Janti sudah mulai padat merayap. Bus akhirnya baru bisa tembus Prambanan 1 jam kemudian (15:00) dan baru sampai Terminal Tirtonadi Solo pukul 16:20, Ruarrrrrbinasaaaa…!!!. Bisa disimpulkan Giwangan-Tirtonadi ditempuh dalam waktu 2 jam 20 menit. Perasaan awal yang semula khawatir meningkat menjadi ketar-ketir stadium I. Pikiran ini tak lagi focus memandangi jam dan mencatat pergerakan bus. Saya berusaha menenangkan diri dan mencoba istirahat sejenak melupakan ketar-ketir tersebut. Saat mata ini terbelalak sampailah di Caruban, Madiun. Antrian panjang mobil dengan dihiasi stop lamp warna merah memenuhi sepanjang jalur searah menuju Jombang. Apa yang terjadi? Bus hanya bisa merambat pada aspal diliputi kegelapan malam. Miris melihat lajur sebelah yang dibatasi separator di tengah jalan, situasi lengan dan kendaraan dapat melaju dengan kencang. Apakah tak terpikir oleh petugas rekayasa lalulintas agar membuka lajur ke-3 (memakai ruas arah berlawanan). Entahlah mereka lebih tau. Rasa ketar-ketir meningkat ke stadium II, duduk tak tenang, tidur tak terpejam, gelisah semakin menggoyahkan hati.
Waktu tepat menunjukkan pukul 1:45 bus merapat ke bahu jalan untuk menghampiri warung kaki lima, tampaknya sopir dan awak bus juga butuh istirahat menerjang macet.  Butuh waktu 4 jam untuk menembus Jombang dari Caruban!. Saya juga ikut turun menuju WC sekaligus jalan-jalan melemaskan kaki. Sambil mencari udara segar sambil menghilangkan penat akibat berlama-lama dalam bus, Saya mendekati Sopir dan Kondektur, iseng iseng Saya bertanya, “Dugi Suroboyo kinten-kinten jam pinten Pak? “Nak aku sing gowo 2 jam tembus mas ning nak lancer yo…!” Jawab sang sopir sambil menyeringai meratapi keadaan sambil berusaha menenangkan penumpang. Sambil berlalu meninggalkan Pak Sopir saya menghiting jam saat ini jam 2:00 ditambah 2 jam berarti jam 4:00 bisa sampai Surabaya. Aminn dalam hati ikut mendoakan prediksi Pak Sopir agar tepat 2 jam bisa tembus Surabaya. Hal ini juga diperkuat oleh info dari rekan Saya dari Jombang yang sama-sama akan ke Juanda. “Iki aku perjalanan naek motor masbro, baru masuk Mojokerto, ya moga2 lancar depan sepi kok…” kata dia di BBM.
Jam 2:15 bus mulai bergerak dan Alhamdulilah benar Jombang-Mojokerto-Surabaya lancer. Waktu masuk Surabaya signal di HP menunjukkan 3G wah mantap kesempatan nih. Langusng deh hidupkan aplikasi MapMyTrack, singkat cerita tercatat max speed bus berada di 122km/jam, hehe… tertawa kecil sambil bergumam dalam hati “Pak Sopir menepati Janjinya”. Bus dipacu kencang untuk menutup devisit waktu yang terbuang karena macet. Alhamdulilah pukul 3:50 bus sudah memasuki terminal Bungurasih Surabaya. Segera setelah turun dari bus langsung menuju ke pool Damri bandara dan bus ke bandara sudah standby siap berangkat. Pukul 4:00 bus damri bandara meluncur membelah jalan yang lengang menuju Juanda dan hanya butuh 30 menit untuk merapat ke terminal 2. Alhamdulilah, Puji Syukur Ya Allah, akhirnya tiba dengan selamat, tepat waktu check in dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Last, ini cerita singkat pengalaman pribadi, tidak bermaksut untuk menjelekkan salah satu operator bus atau BC namun lebih ke himbauan kepada para pecinta “roller coster” untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari sebuah perjalanan, lebih baik datang lebih awal dan santai daripada terburu-buru bahkan bisa jadi terlambat. Kalo gak ada yang urgent atau gak ngejar apa-apa alias sih WOLES EA hehe…
Salam IW_Project!



0 komentar:

Copyright © 2014 iw_project. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Powered by Blogger.