Pages

Minggu, 23 Agustus 2015

Taman Narmada, Gabungan Rekseasi Wisata Alam dan Sejarah

Foto 1. Peta Lokasi Taman Narmada

Taman Narmada dibangun oleh Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem tahun 1727 dari Kerajaan Karangasem Bali pada saat ia berada di Lombok. Taman ini dikenal juga dengan nama Istana Musim kemarau, sebab jika musim kemarau tiba istana raja yang berada di Cakranegara (Puri Ukir Kawi) ditinggalkan dan Raja beristirahat di taman Narmada ini.  Taman in juga merupakan replika Gunung Rinjani sebagai tempat pemujaan dan pengganti pelaksanaan Upacara Pakelem. Namun sejak berkuasanya Penjajah Belanda Taman Narmada terbuka untuk umum sebagai tempat rekreasi. Taman ini telah mengalami beberapa kali pemugaran dan pada tahun 1992 resmi ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan UU No. 5 tahun 1992.

Nah itulah secuil informasi yang bisa kita baca di papan peta area saat kita memasuki gerbang Taman Narmada. Jadi intinya taman ini dahulunya adalah sebuah lokasi yang dibangun sebagai replika Gunung Rinjani sebagai tempat peribadatan dan peristirahatan raja pada musim kemarau. Musim kemarau jika harus ke Gunung Rinjani mungkin sangat tidak memungkinkan dan berbahaya bagi keselamatan raja untuk itu lah dibangun tempat ini, taman nan indah dengan kolam-kolam, sejuk pokoknya. Jadi ingat kalo di Jogja ada juga tempat seperti ini namanya Taman Sari. Tiket masuk per orang dewasa adalah Rp 6000 dan parkir sepeda gratis hehe… malahan sepedanya ditempatkan VVIP disamping loket tiket dijagain langsung oleh petugasnya. Mantap, terimakasih pak… 

Foto 2. Susunan Taman Berundak

Taman Narmada berdiri diatas tanah seluas 2 hektar dan berada di lembah sehingga dibangun seperti lahan terasiring, berundak undak. Berikut adalah bangunan dan halaman yang terdapat di lokasi Taman Narmada:
  1. Candi Bentara
  2. Telaga Kembar
  3. Halaman Jabalkap
  4. Bale Loji
  5. Merajan (Sanggah)
  6. Halaman Mukedas
  7. Bale loji
  8. Bale Terang
  9. Halaman Pesarean
  10. Halaman Becinah
  11. Telaga Agung
  12. Kolam Renang
  13. Telaga Padmawangi
  14. Bale Petirtaan
  15. Pura
Yuk kita bahas satu persatu sambil menikmati foto-fotonya.

Foto 3. Candi Bentara, Telaga Kembar dan Halaman Jabalkap
Candi Bentara, Telaga Kembar dan Halaman Jabalkap
Sayang sekali Candi ini tidak terfoto, candi ini adalah pintu gerbang Taman Narmada pada dahulu kala. Telaga Kembar merupakan kolam yang berjumlah 2 buah dengan bentuk yang sama dan diantara kolam tersebut tepisah oleh jalan sehingga dinamakan telaga kembar.Halaman ini terletak dibagian terdepan Taman Narmada, terdiri dari 2 kolam kembar. Semula terdapat dua bangsal yang berfungsi sebagai tempat penjagaan karena sebagai pintu masuk. Namun saat ini pintu masuk dan loket berada dekat dengan Bale Loji
 
Foto 4. Bale Loji
Bale Loji
Merupakan bangunan rumah yang memiliki serambi terbuka, berfungsi sebagai tempat tinggal raja bersama istrinya. Namun sayang kita tidak bias masuk karena pintunya dikunci.


Foto 5. Merajan (Sanggah)
Merajan (Sanggah)
Merupakan bangunan suci tempat pemujaan raja kepada para leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa, dalam manifestasi sebagai Dewa Wisnu, Brahma dan Iswara.


Foto 6. Halaman Mukedas
Halaman Mukedas
Semula pada halaman ini terdapat bale Loji, Merajan (Sanggah), Bangsal dan Bangunan tempat pelayan raja.


Foto. 7 Pendopo Bale loji
Pendopo Bale loji
Memiliki bentuk yang sama dengan Bale Loji di halaman Mukedas. Pada tahun 1976 bale ini direnovasi pada keempat sisinya sehingga bangunan ini menyerupai pendopo.

 Foto 8. Bale Terang
Bale Terang
Bangunan bale terang berbentuk rumah panggung yang terdiri dari ruang bawah sebagai gudang dan bagian atasnyadibagi atas 3 bagian yakni 2 kamar pada ujungnya (utara dan selatan) sebagai tempat tidur dan ruang tengah sebagai tempat Raja melihat pemandangan ke arah timur (ke srah Meru)

Foto 9. Halaman Pesarean
Halaman Pesarean
Semula pada halaman ini terdapat bale Loji, Bale Terang, Bale Pawedayan yang berfungsi sebagai tempat membaca kitab Wedha dan bangsal sebagai pembacaan.

Foto 10. Halaman Becinah
Halaman Becinah
Semula pada halaman ini terdapat dua bangsal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan tempat menghadapnya Senopati dan para prajurit.

Foto 11. Telaga Agung
Telaga Agung
Telaga Ageng dibuat sebagai miniatur Danau Segara Anakan di Gunung Rinjani dan sebagai pengganti tempat pelaksanaan Upacara Pakelem karena raja tak mampu lagi ke Gunung Rinjani. Upacara dilaksanakan setiap Purnama ke-5 tahun Cakra (Oktober-November). Upacara Pakelem yaitu upacara yang dikaitkan dengan kesuburan dan turunnya hujan disebut juga upacara Meras Danau. Di tepi telaga terdapat pancuran berbentuk Patung Gajah, Patung Ksatria dan miniature Candi dengan bentuk matahari yang keseluruhannya merujuk tahun 1801 Cakra atau 1879 Masehi yang menunjukkan selesai rehab Telaga Ageng.

Foto 12. Kolam Renang
Kolam Renang
Kolam renang ini dalam arti yang sesungguhnya, kolam modern untuk berenang yang dikelola memanfaatkan air yang melimpah dan terdapat tiket masuknya sendiri.

Foto 13. Telaga Padmawangi
Telaga Padmawangi
Kola mini sebagai tempat mandinya dayang-dayang istana dan dahulu banyak ditumbuhi bunga tanjung/ padma yang harum.

Foto 14. Bale Petirtaan
Bale Petirtaan
Terdapat sebuah mata air yang mrupakan pertemuan dari 3 sumber mata air yaitu Surandi, Lingsar dan Narmada. Bagi umat Hindu air ini dipandang sebagai air suci dan berkhasiat untuk pengobatan dan sekarang dikenal dengan air awet muda. Pemikiran saya pribadi dari namanya bias diartikan secara bebas Bale Petirtaan (Per-air-an) mungkin balai ini dahulu sebagai kantornya pegawai yang mengurusi pengairan telaga Padmawangi.

 Foto 15. Pura Kelasa
Pura Kelasa
Pura kelasa adalah salah satu pura Jagat tertua di Lombok. Nah pura inilah yang dijadikan replika Gunung Rinjani yang menjadi satu kesatuan dengan Kolam Segara Anak/ Ageng sebagai lambang Makrokosmos (Alam Semesta).Pura ini memiliki2 pintu masuk yang menghadap ke barat dan selatan. Pintu masuknya berbentuk Paduraksa (Gapura Beratap) dengan masing-masing pintu dijaga oleh 2 arca (Dewa Pala) dan dihalaman pura ini terdapat bangunan kembar bertiang 6 buah disebut Bale Gong.

Nah itulah bangunan bersejarah yang terdapat di Taman Narmada, selain bangunan bersejaran terdapat pula hasil kreasi pengelola seperti taman out bound dan bale-bale santai untuk acara keluarga/ pertemuan yang berdiri dia atas kolam-kolam air. 

Foto 16. Lokasi Out Bound

 Foto 17. Balai-balai Santai

Satu yang patut diacungi jempol dari kebinekaragaman masyarakat Indonesia yaitu toleransi antar umat beragama dimana didekat kompleks Taman Narmada juga terdapat musholla tempat Sholat umat Islam. Subhanallah.
 
Foto 18. Musholla

Foto 19. Pusat Oleh-oleh dan Souvenir Lokal

Setelah lelah berkeliling taman tibalah pada pintu keluar dan disinilah pengunjung dapat membeli oleh-oleh kerajinan tradisional souvenir khas Lombok, kaos dan sarung. Nah sekian wisata alam dan sejarahnya,  dapat segar dan indahnya taman air serta dapat juga informasi salah satu sejarah peninggalan Raja dari Kerajaan Karangasem. Semoga bermanfaat!

Salam IW_Project!

0 komentar:

Copyright © 2014 iw_project. All Rights Reserved. Template by CB Blogger. Powered by Blogger.