Foto Ilustrasi Bus Jogja Surabaya
Sungguh tragis nasib bus yang
terkenal akan ketepatan kejar waktu trayek Surabaya-Jogja PP. Waktu-waktu
normal target 8 Jam tak disisakan barang satu menit bahkan jika perjalanan
malam bisa mendapat diskon kurang dari 8 jam. Itulah yang Saya alami saat arus
balik lebaran 2015 (20 Juli 2015), dari terminal Giwangan start pukul 14:00
tiba di Bungurasih pukul 04:00 keesokan harinya (waktu pembulatan). Biasanya
Saya naik bus yang jam 18:00 dan bisa tidur pulas walau harus kejar pesawat
penerbangan pertama di Juanda. Namun kali ini situasinya berbeda, Saya sengaja
kasih waktu spare untuk antisipasi kemacetan untuk mengejar penerbangan pertama
di Juanda, namun tetap saja tidak bisa tidur alias ketar ketir.
Perasaan khawatir mulai terasa saat bus keluar dari terminal
Giwangan, Ringroad selatan menuju Janti sudah mulai padat merayap. Bus akhirnya
baru bisa tembus Prambanan 1 jam kemudian (15:00) dan baru sampai Terminal
Tirtonadi Solo pukul 16:20, Ruarrrrrbinasaaaa…!!!. Bisa disimpulkan
Giwangan-Tirtonadi ditempuh dalam waktu 2 jam 20 menit. Perasaan awal yang
semula khawatir meningkat menjadi ketar-ketir stadium I. Pikiran ini tak lagi
focus memandangi jam dan mencatat pergerakan bus. Saya berusaha menenangkan
diri dan mencoba istirahat sejenak melupakan ketar-ketir tersebut. Saat mata
ini terbelalak sampailah di Caruban, Madiun. Antrian panjang mobil dengan
dihiasi stop lamp warna merah memenuhi sepanjang jalur searah menuju Jombang. Apa
yang terjadi? Bus hanya bisa merambat pada aspal diliputi kegelapan malam.
Miris melihat lajur sebelah yang dibatasi separator di tengah jalan, situasi
lengan dan kendaraan dapat melaju dengan kencang. Apakah tak terpikir oleh
petugas rekayasa lalulintas agar membuka lajur ke-3 (memakai ruas arah
berlawanan). Entahlah mereka lebih tau. Rasa ketar-ketir meningkat ke stadium
II, duduk tak tenang, tidur tak terpejam, gelisah semakin menggoyahkan hati.
Waktu tepat menunjukkan pukul 1:45 bus merapat ke bahu jalan
untuk menghampiri warung kaki lima, tampaknya sopir dan awak bus juga butuh
istirahat menerjang macet. Butuh waktu 4
jam untuk menembus Jombang dari Caruban!. Saya juga ikut turun menuju WC
sekaligus jalan-jalan melemaskan kaki. Sambil mencari udara segar sambil
menghilangkan penat akibat berlama-lama dalam bus, Saya mendekati Sopir dan
Kondektur, iseng iseng Saya bertanya, “Dugi
Suroboyo kinten-kinten jam pinten Pak? “Nak aku sing gowo 2 jam tembus mas ning
nak lancer yo…!” Jawab sang sopir sambil menyeringai meratapi keadaan
sambil berusaha menenangkan penumpang. Sambil berlalu meninggalkan Pak Sopir
saya menghiting jam saat ini jam 2:00 ditambah 2 jam berarti jam 4:00 bisa
sampai Surabaya. Aminn dalam hati ikut mendoakan prediksi Pak Sopir agar tepat
2 jam bisa tembus Surabaya. Hal ini juga diperkuat oleh info dari rekan Saya
dari Jombang yang sama-sama akan ke Juanda. “Iki aku perjalanan naek motor masbro, baru masuk Mojokerto, ya moga2
lancar depan sepi kok…” kata dia di BBM.
Jam 2:15 bus mulai bergerak dan Alhamdulilah benar
Jombang-Mojokerto-Surabaya lancer. Waktu masuk Surabaya signal di HP
menunjukkan 3G wah mantap kesempatan nih. Langusng deh hidupkan aplikasi
MapMyTrack, singkat cerita tercatat max speed bus berada di 122km/jam, hehe…
tertawa kecil sambil bergumam dalam hati “Pak
Sopir menepati Janjinya”. Bus dipacu kencang untuk menutup devisit waktu
yang terbuang karena macet. Alhamdulilah pukul 3:50 bus sudah memasuki terminal
Bungurasih Surabaya. Segera setelah turun dari bus langsung menuju ke pool
Damri bandara dan bus ke bandara sudah standby siap berangkat. Pukul 4:00 bus
damri bandara meluncur membelah jalan yang lengang menuju Juanda dan hanya
butuh 30 menit untuk merapat ke terminal 2. Alhamdulilah, Puji Syukur Ya Allah,
akhirnya tiba dengan selamat, tepat waktu check in dan terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Last, ini cerita singkat pengalaman pribadi, tidak bermaksut
untuk menjelekkan salah satu operator bus atau BC namun lebih ke himbauan
kepada para pecinta “roller coster” untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk
dari sebuah perjalanan, lebih baik datang lebih awal dan santai daripada
terburu-buru bahkan bisa jadi terlambat. Kalo gak ada yang urgent atau gak ngejar
apa-apa alias sih WOLES EA hehe…
Salam IW_Project!
0 komentar:
Posting Komentar