Gambar Ilustrasi Semu (sumber: google)
Sayup-sayup suara azan menemani sendiri dalam kelam
Pekatnya gelap, sang fajarpun belum sanggup menerkam
Ku basuh muka, Kulangkahkan kaki merayap dalam diam
Dalam hati ku jawab seruan MU tanpa bergumam
Terlalu dini memulai hari dengan kejujuran
Kesaksian hati terus ku ungkapkan atas arti sungkan
Walau ini menyakitkan namun ini menentramkan
Walau dengan kepalsuan namun itu tetap senyuman
Apakah ketentraman hakiki bisa ditebus dengan kepalsuan?
Apakah keyakinan pasti bisa dijawab dengan keraguan?
Apakah kehangatan bisa muncul dari jiwa yang kesepian?
Apakah keikhlasan bisa timbul dari senyum kesinisan?
Jika di depan nanti banyak rintangan dalam tiap jengkal
kisah
Janganlah cepat menyerah, pasrah dan dikuasai amarah
Percayakan bahwa setiap jengkal kisah masalah
Mendewasakan diri pada hakikat jiwa penuh fitrah
IW – LB, 29 Februari 2016
0 komentar:
Posting Komentar