Foto 1. Jembatan Bantar Difoto dari Sisi Bantul (Timur)
Jembatan bantar atau yang umum dikenal Jembatan Progo
(karena membentang di atas Sungai Progo) merupakan akses utama penghubung Jalur
Selatan. Jembatan tersebut menghubungkan Jalan Provinsi Kulon Progo (Yogyakarta
sisi barat) dengan Bantul (Yogyakarta sisi timur). Sejak tahun 2007 Jembatan
Bantar berjumlah 3 buah. Jembatan Bantar I (Peninggalan Kolonial Belanda
dibangun pada tahun 1932), Jembatan Bantar II (Bangunan Era Presiden Soeharto
dengan cirikhas konstruksi besi baja profil H) dan Jembatan Bantar III
(Jembatan Bantar Terbaru dengan cirikhas konstruksi era modern yaitu beton
bertulang).
Nah yang menarik perhatian adalah Jembatan Bantar I,
konstruksi jembatan bantar ini termasuk dalam kategori jembatan gantung/
suspension bridge.
Jembatan tersebut terdiri atas bentangan baja yang bertumpu pada 2 tiang beton bertulang yang ditanam di kedua sisi tepi sungai. Jembatan bantar I ini memiliki panjang 176 meter (48m - 80m - 48m) dengan lebar 5 meter dan ketinggian dari aliran sungai progo sekitar 25 meter.
Jembatan tersebut terdiri atas bentangan baja yang bertumpu pada 2 tiang beton bertulang yang ditanam di kedua sisi tepi sungai. Jembatan bantar I ini memiliki panjang 176 meter (48m - 80m - 48m) dengan lebar 5 meter dan ketinggian dari aliran sungai progo sekitar 25 meter.
Foto 2. Rumput
Tumbuh Liar Di Sisi Mulut Jembatan
Saying seribu sayang walaupun bangunan ini termasuk dalam
cagar budaya namun kondisinya sangat memperihatinkan. Dimana kayu landasan yang
digunakan untuk jalan sudah ada beberapa titik yang sudah keropos sehingga
aspal yang menutupinya amblas, menimbulkan lubang menganga yang membahayakan
bagi pengunjung. Beberapa sisi cat pelapis sudah mengelupas sehingga timbul
karat. Akibat jarang dilewati dan dirawat sehingga rumput tumbuh liar diseputar
mulut jembatan.
Foto 3. Salah Satu Tiang Bentang Utama
Semoga bangunan ini mendapat perhatian khusus dari pihak
pihak yang berkepentingan mengingat bangunan ini selain sebagai saksi bisu
sejarah perjuangan rakyat pribumi melawan penjajahan Belanda juga dimanfaatkan sebagai pembelajaran ataupun
penelitian bidang ilmu teknis seperti rancang bangun, mekanika, ilmu bahan,
pelapisan, pengukuran dll serta untuk sarana olahraga repling/ susur tali.
Salam IW_Project!
0 komentar:
Posting Komentar